Translate

DENGAN PIKAT, PUPUK HEMAT, UNTUNG 84 JUTAAN


Pengguna: Mufti
Lokasi Kebun : Paya Pinang, Serdang Bedagai, SUMUT
Luas Pemakaian: 10 hektar
Jenis Bibit : PPKS Medan
Umur Tanaman: 10 tahun (saat diambil data)
sawit NASA

Petualangan kita lanjutkan ke kebun Bapak Mufti di Sumatera Utara. Beliau memiliki 10 hektar kebun sawit yang berumur 10 tahunan. Menurut beliau kini tepat saatnya menggunakan program PIKAT untuk sawit karena beliau merasa kesulitan karena harga pupuk makro terus melambung ditambah lagi barangnya sangat sulit didapat. Beliau selama ini membutuhkan tidak kurang dari 650 kg tiap tahun untuk tiap hektar kebunnya. Untuk 10 hektar kebun sawit yang dimiliki dibutuhkan 6500 kg atau 6,5 ton pupuk makro. Suatu jumlah yang sangat besar bagi petani seperti Bapak Mufti.
Oleh karena itu beliau berusaha mencari alternatif agar kekurangan pupuk makro dapat diatasi. Maka jatuhlah pilihan beliau pada program PIKAT. Dalam program ini beliau menggunakan total dosis produk PowerNutrition 1,5 kg, PocNASA 3 liter, Hormonik 600 cc untuk tiap hektar lahan selama 1 tahun yang dibagi dalam 3 tahap aplikasi. Dan beliau menggunakan pupuk makro hanya 300 kg untuk tiap hektarnya per tahun.
Segera setelah mengaplikasikan program PIKAT, Bpk Mufti melihat bahwa terdapat perbedaan secara visual pada tanamannya dibanding dengan kebun milik tetangga yang tidak menggunakan program PIKAT, yaitu:
  1. daun lebih hijau
  2. pelepah segar dan hijau
  3. tanah menjadi gembur
Beberapa waktu kemudian perkembangannya diikuti dengan
  1. munculnya bunga/bakal buah yang terus menerus tanpa jeda
  2. serta peningkatan produksi rata-rata dari 15 ton/hektar/bulan menjadi 20 ton/hektar/bulan
Menurut Bpk Mufti, setelah mengaplikasikan Program PIKAT, beliau merasa takjub karena menurut perhitungan, beliau merasa sudah untuk dari berkurangnya biaya pupuk makro dari 650 kg/ha/th menjadi 300 kg/ha/th yang berarti sudah untung senilai 26 jutaan Rupiah (per kuintal seharga 750 ribuan pada tahun 2007) untuk 10 hektar. Apalagi kemudian produksi sawitnya meningkat dari 18 ton/th/ha menjadi 24 ton/th/ha atau meningkat 60 ton/th/10 ha.
Sehingga setelah mengaplikasikan program PIKAT di kebun sawitnya, beliau mendapat keuntungan dari tidak kurang dari 84 juta rupiah (harga sawit saat itu Rp 1.400/kg). Belum termasuk lebih dari 15 juta dari konversi pengurangan pupuk makro dengan biaya penggunaan produk program PIKAT. 
Sebuah hasil yang menakjubkan yang membuat Bpk Mufti sangat bersyukur kepada Tuhan.

Popular Posts