Translate

DONGKRAH HASIL PANEN PADI JADI 15-AN TON

Suwanto (Petani Padi)
Desa Srikaton, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati - JAWA TENGAH

Hamparan tanaman padi Rojolele yang telah menguning nampak di depan mata. Bulir-bulir padi yang besar dan banyak bergelantungan membuat decak kagum bagi orang yang melihatnya. Ya, itulah sekelumit pemandangan saat akan dilangsungkannya Panen Raya Padi Rojolele dengan menggunakan teknologi PT NASA pada tanggal 25 Agustus 2008 lalu yang dihadiri oleh Ibu Wakil Bupati Pati Jawa Tengah beserta jajarannya dan dinas serta instansi terkait di lokasi panen raya Desa Srikaton, Kecamatan Kayen, Kabuapten Pati, Jawa Tengah.
hasil padi produk nasa : kesawahlagi.com

Bapak Suwanto merupakan salah satu anggota KTNA Kabupaten Pati yang telah berani melakukan terobosan besar guna mendongkrak kedinamisan KTNA dengan melakukan penanaman padi Rojolele berteknologi PT NASA dan ternyata hasilnya sungguh luar biasa. Dengan pola teknologi pertanian konvensional biasanya (turun temurun) hasil panen padi Rojolele menghasilkan 6 ton/ha, setelah menggunakan teknologi PT NASA hasil produksi meningkat menjadi 15,2 ton/ha.

Kepada Team PT NASA, Bp. Suwanto bertutur kepuasannya menggunakan produk pertanian PT NASA.

“Luas tanah yang saya tanami padi Rojolele ini 0,5 Ha (5000 m2) dan pada saat panen ini tanaman sudah berumur 105 hari,”Jelasnya. Dirinya juga menerangkan produk PT NASA yang telah digunakannya diantaranya POC NASA, Hormonik, SuperNASA, PowerNutrition, PESTONA dan Aero.
Ia menjelaskan cara aplikasinya di lahan yakni:
saat awal tanam (dilahan) produk yang diberikan adalah SuperNASA yang menghabiskan 20 botol.
Setelah tanaman berumur 1 minggu disemprotkan dengan POC NASA dosis 10 tutup + Hormonik dosis 4 tutup + PESTONA dosis 8 tutup + Aero dosis ½ tutup untuk tiap tangki (15 liter air). Perlakuan ini ia lakukan juga dengan interval 1 minggu sekali.
Saat ditanyakan mengenai serangan hama penyakit, dirinya menjawab ada ataupun tidak ada serangan hama maupun penyakit, dirinya tetap menggunakan PESTONA karena dengan menggunakan PESTONA tanamannya tetap terjaga dan tumbuh dengan baik dengan ditopang oleh produk PT NASA lainnya yang disemprotkan secara bersamaan.
“Sampai dengan panen raya ini saya sudah menghabiskan produk PT NASA seperti SuperNASA 20 botol, PowerNutrition 16 botol, POCNASA 15 botol, Hormonik 25 botol, PESTONA 7 botol dan Aero 1 botol,”Terangnya dengan gamblang. Dengan pemberian produk PT NASA dan perlakuan-perlakuannya tersebut ternyata hasil panen raya rojolele ini sangat menggembirakan dan menguntungkan, demikian menurutnya.
Pun demikian ia juga menandaskan bahwa dirinya juga masih menggunakan pupuk makro (kimia) namun dengan yang dikurangi (makin irit). Suwanto membandingkan, dulu lahannya sebelum menggunakan produk PT NASA, pupuk makro yang digunakan adalah Urea = 250 Kg, TSP = 150 Kg dan KCl = 150 Kg. pemakaian seperti petani biasa pada umumnya. Tetapi setelah menggunakan produk PT NASA, lanjutnya, pupuk makro bisa dihemat menjadi Urea hanya 60 Kg, TSP 25 Kg dan KCl hanya 15 Kg. Dengan pemberian ketiga pupuk makro tersebut menjelang 3 hari sebelum tanam sebagai pemupukan dasar. 20 hari kemudian baru diberikan pupuk susulan sebanyak 25 Kg Urea. Kemudian saat tanaman berumur 50 hari diberikan PowerNutrition dengan menghabiskan 9 botol per 0,5 Ha.
“Banyak sekali keuntungan yang saya dapat setelah menggunakan produk PT NASA pada padi Rojolele seperti anakan padi tumbuh lebih banyak, pertumbuhan batang padi lebih cepat, batang tanaman berdiri lebih kuat dan lebih tagak, padahal sebelumnya tidak sebagus dan sekokoh ini pertumbuhan tanaman padi,” Ujarnya tegas. Selain itu ia juga mengungkapkan keuntungan lain yang didapatnya dari penggunaan produk NASA diantaranya, tanah yang semula kuning kecoklatan berubah menjadi agak kehitaman, tanah menjadi gembur, tanaman tumbuh dengan serempak, anakan lebih banyak, daun menjadi lebih lebar dan batang tanaman padi lebih kokoh. “Dulu sebelum pakai produk NASA jumlah anakan berkisar 15 – 17 anakan, tetapi setelah gunakan produk NASA rata-rata 48 anakan, meski ada yang 51 bahkan ada pula mencapai 58 anakan, sungguh luar biasa.”Tambahnya mantap.
Penimbangan, didapatkan hasil panen padi rojolele sebanyak 19,5 ton/Ha, ini masih termasuk hasil kotor. Setelah dikoreksi 20% (hasil bersih) maka hasil panen menghasilkan 15,2 ton/Ha. Padahal dulu sebelum menggunakan produk NASA panen hanya menghasilkan 6 ton/Ha. Dengan demikian ada selisih hasil lebih sebanyak 9,2 ton/Ha. Jika diuangkan dengan asumsi harga gabah sebesar Rp. 2.700/Kg maka ada selisih hasil lebih sebanyak 21.800.000, Sungguh Luar Biasa!. Belum lagi kalau dijual untuk bibit padi dimana harganya Rp. 25.000/Kg. Memang sangat menguntungkan dengan menggunakan produk PT NASA. Bapak Suwanto sendiri hanya mengeluarkan Rp. 2,5 Juta saja untuk membeli produk NASA. Jadi kalau dihitung-hitung untungnya jadi segunung, ujarnya bangga.
Oleh karena itu disarankan para petani pada umumnya dan khususnya yang tergabung dalam wadah KTNA untuk berani menggunakan produk PT NASA, karena ia telah membuktikannya dengan hasil yang tentu saja sangat menguntungkan.

Popular Posts